Sabtu, 15 Desember 2012

Ketika Belajar itu Melelahkan


Share sekelumit percakapan seorang tutor sebuah bimbel dengan muridnya kelas 3 SMP. Menurut saya itu juga dirasakan oleh siswa-siswa tingkat akhir dijenjangnya yang HARUS siap dengan UN. Check it out!!

M: (Wajah lesu) Kak hari ini cerita aja ya kak. Saya capek belajar.
G: Kamu mau cerita apa?? Boleh kamu cerita, tapi setelah itu kita tetep belajar.
M: Tadi kak yang saya bilang. Saya lelah belajar.
G: Lelahnya seperti apasih memang?
M: Aku lelah, mama suruh aku ikutin ini dan itu, biar aku masuk SMA Negeri katanya. Aku sudah les disini, les privat, taekwondo, disekolah sudah mulai try out dan penambahan materi. Mumet aku kak.
G: Bagus dong. Kamu disibukkan dengan kegiatan positif, ga ada waktu buat main-main atau bertingkah negatif macem anak-anak bandel yang sekarang makin merajalela. Seharusnya kamu bersyukur.
M: Iya sih kak. Tapi saya takut kak, kalo sudah berlelah-lelah begini ga taunya ga dapet apa yang di mau. Kena omelan mama ada juga.
G: Kamu pesimis sekali nak. Lelah wajar, kalo lelah ya istirahat sejenak, jika pikiran seperti itu muncul, ingat yang mengatur masa depanmu bukan kamu ,tapi Allah. Kamu di masa depan adalah apa yang kamu perjuangkan sekarang. Jadi jangan pesimis, malah harus terus numbuhin semangat. Biar kamu masuk lulus UN, masuk SMA Negeri Favorit,  mama senyum dan bukannya ngomel.
M: (senyam-senyum) hahaha kakak bener. Bener banget. Aamiin aamiin aamiin buat semua doa kakak. Ayo kak kita belajar, tapi beliin aku coklat ya nanti.
G: Apa apaan?? Ujungnya yang ga enak. Ayo fokus belajar dulu!!!
***
Dari sekelumit cerita tersebut, saya punya tanggapan/kesimpulan/hikmah yang bisa kita ambil dari 3 peran dalam permasalahan seorang siswa yang lelah di “press” belajar untuk UN. Karena demo-demo menolak UN bagi saya bukan solusi, tau sendiri kan pemerintah. Jadi jalani dan lewatkan semua tantangan itu!!

·     Untuk Siswa

Jika kamu ”lelah”, sangat boleh sayang, wajar. Tapi segera bangkitlah setelah kamu istirahat dari lelahmu dan bosanmu. Karena belum, belum waktunya kamu berleha-leha. Ingatlah “lelah”mu akan menghasilkan buah yang manis nanti. Maka lihatlah nanti,  Janji Allah itu Nyata jika kamu lakukan semua dengan keikhlasan. Jangan, jangan pernah anggap orang tua mu, guru mu, tutor mu dan semua orang yang kamu anggap menuntutmu memperlakukanmu seperti seorang robot. Sekali-kali tidak. Semua mereka lakukan untuk beri yang Terbaik untukmu. Ingatlah Kamu yang merasakan  MANIS-nya nanti, bukan mereka.

Bersyukurlah, karena kamu Beruntung, Sangat Beruntung,  jika untuk mendapatkan “Sekelumit” ilmu pengetahuan saja menurutmu, itu tinggal duduk manis mendengarkan, melakukan. Jika dibandingkan anak-anak lain yang nasibnya kurang beruntung, anak-anak jalanan, selain belajar atau menuntut ilmu, pikiran mereka juga bercabang memikirkan makan apa mereka hari ini. Bahkan banyak yang mengabaikan dan tak kenal apa itu belajar. Maka kamu sudah seharusnya bersyukur dan lihat ke bawah. Kamu merasa “lelah”, ada yang lebih “lelah”.

Semangatlah belajar adik-adikku untuk apapun tujuanmu. Seperti #kultwit Ustad Felix Siauw yang beberapa hari kakak baca isinya ini:

#nasihat KH Shaffar Mawardi bagi perindu terapnya Syariah Allah dan Khilafah Islam | begini, sebagaimana kami tangkap
#"berbahagialah yang disibukkan dengan perkara karena Allah | karena Allah akan menjaganya bersibuk dari perkara bukan karena Allah"
#siapa yang menolak menyibukkan diri dalam perkara baik | dia akan disibukkan Allah dalam perkara lainnya yang tidak baik

Jadi, adik-adik, kamu harus mau, menerima bahkan bersyukur kalau dirimu disibbukkan dengan hal-hal yang positif. Semangat, Semangat Nilai UN bagus dan Lulus, Semangat terima Nilai Kebaikan juga dari Allah \^.^/

·     Untuk Guru

Semangat Dengarkan keluh-kesah murid. Beri terus mereka motivasi belajar yang “Membangun”. Jangan menghukum mereka dengan hukuman mengerjakan soal, tapi bantu mereka langkah-langkah menyelesaikan soal. Seperti yang saya kutip dari salah satu tulisan sseorang

   “Guru yang baik menerapkan metode positif untuk memotivasi siswa, sehingga mereka merasa bersemangat untuk belajar dan merasa dihargai, mau bekerja giat, mengikuti peraturan, terus tinggal dan menyelesaikan pendidikan dasarnya serta mempelajari nilai-nilai positif dan keterampilan hidup.”

Jadilah Guru yang Baik itu kawan \^.^/ Bismillah

Karena kamu lebih dewasa daripada muridmu  :)

·     Untuk Orang Tua Murid

Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Maka berilah semua dengan kelembutan hati. Boleh menuntut anak untuk ini dan itu, tapi berilah garis batas. Berikan mereka motivasi membangun, istirahat cukup, makanan bergizi dan imunisasi #loh. Orang tua sangat berperan mengontrol psikologis  anak saat sedang “lelah” belajar, saat mereka takut dan memandang UN sebagai sebuah malapetaka dan bukan tantangan bagi mereka. Mungkin itu saja, karena saya belum pernah menjadi orang tua dan karena Bapak-Ibu pasti lebih Dewasa dan lebih paham daripada saya untuk terus mendampingi dan mendukung  anak dalam menghadapi tantangan UN.

Sekian. Saya yang menulis belum tentu lebih baik daripada para pembaca sekalian. Semoga masing-masing bisa mengambil pelajaran :)